Adapunkawasan Dieng ini memiliki luas sekitar 10 x 15 kilometer, dan menyimpan potensi wisata yang luar biasa. Baca juga: Tradisi Ruwatan Rambut Gimbal di Dieng, Berharap Nasib Sial Menjauh dan Berkah Menyertai. Berikut 7 tempat wisata yang ada di Dieng, yang bisa menjadi pilihan saat mengunjungi kawasan ini: 1.
HariKe-1 23.00 β 24.00 : Peserta Dijemput di Stasiun/Bandara/dari kota Surabaya Sidoarjo Malang Mojokerto sekitarnya pembagian snack box 00.00 β 08.00 : Menuju wonosobo dieng 06.00 β 07.00 : sarapan di rumah makan lokal wonosobo 09.00 β 11.00 : Mengunjungi Wisata dieng plateau 11.00 β 13.00 : makan siang rumah makan lokal dieng
Perkirakanwaktu tempuh dan jarak dari Surabaya City ke dieng diambil dari data Peta Google 2015. Perbedaan hasil pada saat Kondisi di lapangan sangat memungkinkan terjadi akibat faktor-faktor lain seperti Kondisi lalu-lintas dan atau Jenis alat transportasi yang digunakan.
Vay Tiα»n Nhanh. - Di antara deretan penjual barang antik yang menjajakan dagangan di sepanjang trotoar Jalan Surabaya, terselip beberapa penjual yang sudah melapak lebih dari 40 tahun lamanya. "Saya di sini sejak 1976, sejak kawasan ini masih belum seperti, dulu masih berbentuk lapak di trotoar," kata salah seorang pedagang barang antik di Jalan Surabaya bernama Anas kepada di lokasi, Rabu 7/6/2023.Baca juga Uniknya Transaksi di Pasar Barang Antik Jalan Surabaya, Seperti apa ? 3 Tips ke Pasar Barang Antik Jalan Surabaya, Cari Tahu Sebelum Beli Selain Anas, ada pula Rahmad, pedagang barang antik yang sudah menggelar dagangan di Jalan Surabaya sejak tahun 1970. "Saya sejak awal di sini, ketika suasana di sini masih ramai, sekitar 1970-an," kata Rahmad kepada Rabu 7/6/2023. Kepada Anas dan Rahmad bercerita sepak terjang berdagang barang antik di Jalan Surabaya selama 40 tahun. Cerita penjual barang antik di Jalan Surabaya Sembari membersihkan beberapa patung yang berdebu, Anas bercerita bahwa keadaan pasar barang antik di Jalan Surabaya dulu sangat ramai. Khususnya di kalangan wisatawan mancanegara wisman. Keadaan perekonomian pada saat itu, kata Anas, sangat bagus. Wisman kerap berburu barang antik untuk dijadikan suvenir. "Ekonomi dari tahun 1990-an sampai 2000-an pada saat itu masih bagus, pengunjung masih ramai," kata melanjutkan, beberapa pengunjung yang menyusuri pasar barang antik pada saat itu banyak dari kalangan kolektor. Barang yang Anas jual pun datang dari sumber yang beragam, mulai dari bekas koleksi orang lain, hingga dicari langsung ke pengepul barang bekas di kampung halaman. Baca juga Cerita Turis Belanda Kolektor Batu Timbangan Antik di Jalan Surabaya / Suci Wulandari Putri Potret pengunjung di kawasan pasar barang antik Jalan Surabaya. Harga barang antik yang dijual pun cukup fantastis, berkisar mulai dari Rp hingga Rp 50 juta. Hal serupa juga dingkapkan oleh Rahmad. Memasuki usianya yang ke 63 tahun, Rahmad tetap giat mencari dan menjual barang antik di Jalan Surabaya. "Kalau saya biasanya dapat barang antik dari kampung halaman di Cilacap. Di sana memang sudah ada pengepul barang antik. Jadi kita tinggal pesan mau barang yang seperti apa," ujar Rahmad. Selain untuk koleksi pribadi, Rahmad mengatakan, biasanya orang-orang "berburu" barang antik ke Jalan Surabaya untuk kepentingan dekorasi. Itulah kenapa Rahmad mengategorikan harga barang antik sesuai tujuan kegunaan. Biasanya, kata Rahmad, harga barang antik yang masih berfungsi akan lebih mahal dibanding barang antik yang sudah tidak berfungsi. Baca juga Cara ke Pasar Barang Antik Jalan Surabaya di Jakarta Naik KRL
transportasi ke dieng dari surabaya